Sabtu, 03 Juli 2010

Ashlu Syajarah (Terjemah Ayat-ayat Inspiratif)

Ashlu Syajarah
(Pokok-pokok Pohon)


1. Dengan menyebut asma Allah, yang Maha Rahman, yang Maha Rahim; segala puji bagi Allah, Rabb seluruh 'Alam; yang Maha Rahman, yang Maha Rahim; penguasa hari pembalasan; hanya kepada Mu kami menyembah, hanya kepada Mu kami memohon pertolongan; tunjukilah kami jalan yang lurus; yakni jalan orang-orang terdahulu yang Engkau beri ni'mat; bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

2. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

3. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

4. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata, seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.

5. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.

6. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan).

7. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.

8. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu." Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik. Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.

9. Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara lalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu. Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).

10. Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.

11. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

12. Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.

13. Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

14. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

15. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

16. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

17. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

18. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

19. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

20. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja) lah", maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.

21.Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.

22. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikit pun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata? Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan barang siapa di antara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang mereka pun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah hendak menerangkan (hukum syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan salihin) dan (hendak) menerima tobatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

23. Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.

24. Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

25. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakim dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. Apakah kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka. Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

26. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu, itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah). Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka. Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud." Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

27. Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

28. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

29. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?." Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.

30. Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

31. Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

32. Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya. Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

33. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam kisas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

34. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapa dan karib kerabatnya secara makruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. Maka barang siapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Akan tetapi) barang siapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

35. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

36. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

37. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).

Daftar Penyakit Serta Sebab Musababnya Menurut Ust. Danu

  • Alergi: keinginan yang kuat di barengi dengan kejengkelan, ada amalan untuk keselamatan
  • Batu ginjal : Ketika istri melakukan kesalahan dan suami ngerti bahwa itu salah kemudian diam dan jengkel.
  • Pendengaran kurang: Tidak mendengarkan nasehat orang terutama orang yang terdekat.
  • Katarak: memandang pasangan terlalu rendah dan tidak menuruti nasehat baik pasangannya.
  • Janin Sungsang : Ketika ada masalah sama suami kemudian istrinya diam dan jengkel.
  • Dismenor : Sama suami/anak/orang lain kalau ada masalah sering uring-uringan.
  • Anak nakal : Orang tuanya juga sering marah-marah/uring-uringan/emosi.
  • Tumor ovarium : punya rasa jengkel banget sama orang tua atau suami.
  • Nyeri perut : Punya amalan-amalan atau selalu mempunyai ke inginan yang kuat dan kalu tidak terpenuhi akan jengkel.
  • Kanker payudara : Sering marah-marah sama suami atau anak.
  • Asam urat : Tiadak luwes dalam keluarga.
  • Nyeri lutut : mempunyai keinginan yang kuat dan kalau tidak terlaksana akan jengkel atau marah.
  • Nyeri lengan atas kanan : Memberikan nasehat yang baik kepada seseorang kemudian jengkel karena orang tersebut tidak mampu melaksanakannya.
  • Tumor tulang : mempunyai keinginan yang kuat tapi diam dan jengkel.
  • Tumor : orangnya ketaka ada masalah kemudian diam tapi dalam hatinya emosi.
  • Diabetes melitus : Suka memerintah terutama sama orang yang dekat dan kalau tidak di laksanakan akan marah/jengkel.
  • Ketuban pecah dini : Istri mempunyai rasa jenkel banget sama orang tuanya terutama ibunya dan suaminya ada rasa marah sama bapaknya.
  • Stroke dan hipertensi, Hidrosepalus : Suka marah-marah tapi marahnya di dalam hati atau marahnya tidak keluar.
  • Mata min : Memandang sesuatu selalu serius.
  • Penebalan Kulit : Ada amalan-amalan yang selalu di baca ketika ngelamun atau lagi beraktifitas.
  • Susah punya anak : Kurang cekatan/agresif dalam beribadah dan kurang mesra terhadap pasangan atau sudah dingin.

Nadham Zainiyah


Nadham Zainiyah
Dua Rajab 1431 Hijriyah
_____________________________________
Bismillah ku mulai kalam untuk mengunduh berkah
Kuhirup nafas dedalam ku panjatkan hamdallah

Rahmat keagungan dan juga keselamatan
Moga terlimpah curah pada Nabi kecintaan

Dalam kehendak manusia terbagi dua
Yang pertama sungguh menginginkan dunia

Yang kedua gemar merindukan akhiratnya
Kawan duhai kawan pilihlah yang kedua

Dunia dan akhirat bagai debu dan sahara
Terlampau jauh dalam hal perbedaannya

Begitu pula dalam hal keuntungannya
Namun banyak manusia tertipu tak berdaya

Cinta dunia pangkal segala bencana
Cinta akhirat permulaan yang mulia

Dunia tempat singgah yang penuh dengan godaan
Akhirat tempat kembali sungguh penuh kenikmatan

Nikmat akhirat dilimput keabadian
Tak lekang oleh ruang tak lapuk oleh zaman

Sebagai balasan atas semua perbuatan
Kecil ataupun besar semua tak terlewatkan

Godaan dunia sungguh beraneka warna
Membuat manusia lupa asal muasalnya

Mencemar jiwa hilanglah kemurniannya
Mengeruh wajah musnahlah cahayanya

Godaan terbesar pria adalah para wanita
Godaan terbesar wanita yakni cinta akan harta

Perhatikan niatmu kawan teliti setiap keinginan
Adakah Allah disana sebagai maksud dan tujuan

Banyak niat tersembunyi yang tiada kau sadari
Muncul ke permukaan hati saat sesuatu terjadi

Cepat-cepatlah ingat tuluskan semua niat
Jadikan keterjadian agar kau bertambah dekat

Gerak mendekat padaNya sebuah penyucian
Menjauh dariNya bertumbuhnya kekotoran

Hilangkan dirimu, tegaskan Dia adanya
Benamkan dirimu dalam lautan cintaNya

Tiada daya dan tiada kekuatan
Cukuplah Dia kokoh sebagai tambatan

Hati yang rindu akan sebuah perjumpaan
Mengalir air mata betapa ingin menatapNya

Allah puji bagiMu puji yang sederhana
Mengalun dari jiwa hamba yang penuh dosa

Tarik hamba genggam hamba jangan Engkau lepaskan
Hancur lebur diri hamba tatkala Kau tinggalkan

Allah puji bagiMu puji dalam rahmatMu
Segala kesempurnaan sungguh hanya milikMu

Hamba fakir, hamba fana, hanyut dalam WujudMu
Baqa hamba, wujud hamba, tergantung kuasaMu

Allah puji bagiMu ku bersyukur padaMu
Atas sgala sempurna yang kau titipkan padaku

Ku rela Kau perlakukan sesuai kehendakMu
Sungguh Engkau Tahu, benarlah aku tak tahu

Apapun yang Kau beri, apapun yang terjadi
Selalu lah yang terbaik, meski meremas hati

Kuatkan aku Allah, untukMu aku bersabar
Dekatkan aku Allah, meski diri ini terbakar

Ku lemah tak berdaya, tatkala tanggung derita
Berkat cintaMu sungguh aku kuat menerima

Berserah sepenuhnya, cukuplah Engkau pelita
Selain Mu duhai Allah, ku tak ingin apa-apa

Akhirnya ku memuji puji Alhamdulillah
Shalawat dan salam pada Rasul syafa’ah

Munajatku hanya munajat yang sungguh tiada pantas
Berharap ku berharap diri lekas terbebas”

Duhai kawan jagalah jiwa slalu berserah
Berlomba-lomba dalam ikhlas beribadah

Yang terutama shalat, jangan sampai terlambat
Daraslah Quran Mulia, sepenuh rasa menghayat

Zikir seiring nafas penghancur nafsu yang keras
Angkat Laa dari pusar hingga kepala teratas

Hantamkan ilaha pada lambung yang kanan
Ke kiri tepat jantung, illallah kuat kau hunjamkan

Segala dalam Islam, hanya empat tujuan
Pertama kesucian, kedua kedermawanan

Ketiga keadilan, keempat kerendahan hati
Islam dalam satu makna, adalah ikhlas mengabdi

Inilah akhir kalam yang penuh keterbatasan
Dari hamba al fakir, Muhammad Zainur Rakhman

Moga jadi amalan, moga mendapat ampunan
Berikut ayah bunda, serta istri kesayangan
____________________________________


Ashlu Syajarah

TEMA 1 EKSIS

Ada tiga tipe dunia:

1. dunia alam sekitar
Adalah dunia biologis geografis, sebuah ruang dimana manusia tinggal bersama makhluk yang lainnya, dunia dimana ada matahari, ada bulan, hewan, tanaman, dan segala hal yang bisa kita rasakan dan dapat kita sentuh. Disebut juga dunia materi, dunia tampak, yakni dunia tempat manusia menjejakkan kaki, merasakan panas, dingin, berjalan, dan menghirup udara pagi. Segala sesuatu di dunia ini tunduk pada hukum alam (benda akan jatuh ke bawah, bukan ke atas). Sifat dari dunia ini adalah menunggu untuk manusia kelola dengan sebaik-baiknya.

2. dunia perhubungan
Adalah dunia antar manusia, dimana seseorang bisa disebut ayah karena memiliki anak, disebut guru karena memiliki murid, disebut sahabat karena relasinya dengan orang lain. Kunci dari adanya dunia ini adalah interaksi sosial. Adanya dunia ini adalah karena masing-masing orang membutuhkan satu dengan yang lainnya. Orang tua tidak disebut sebagai orang tua jika tidak ada orang muda. Anak tidak disebut anak jika tidak ada ayah ibu, guru tidak disebut guru jika tidak ada murid. Di dunia ini semuanya saling bergantung, saling membutuhkan. Hukum yang ada di dunia ini adalah hukum kebiasaan atau norma sosial, bisa juga kesepakatan umum.

3. dunia diri
Adalah dunia milik kita, milik setiap individu. Setiap individu manusia adalah unik dan otentik, dia memiliki dunia yang berhak dan bebas dia bangun. Setiap manusia bertanggung jawab terhadap dunianya. Dunia ini dikelola dengan bebas oleh diri kita sendiri.

”Orang yang berkuasa adalah orang memiliki dunianya sendiri. Dunia yang bisa dia bangun tanpa campur tangan dari dunia lain. Kesedihan dan kegembiraanya bukan karena faktor yang datang dari dunia lain, melainkan faktor yang merupakan pilihan sadarnya yang bertanggung jawab. Sehingga dia tak akan pernah menangis gara-gara sesuatu di luar dirinya; gara-gara dunia perhubungan. Dia menangis karena dia sadar untuk memilih menangis, dan dia akan melakukannya dengan elegan. Dia memilih karena dia memang harus memilih, bukan karena pengaruh dunia lain. Dia betul-betul menguasai dunia dirinya dan tak membiarkan dunia dirinya dijajah oleh dunia alam sekitar maupun dunia perhubungan. Dia hanya mendengarkan suara hatinya. Tak satupun faktor di luar dirinya yang mampu membuatnya tergoncang, termasuk penilaian orang lain. Dia percaya bahwa dirinya unik, bahwa dirinya penuh makna, bahwa dia adalah sosok yang sangat berarti bagi kehidupan.”

”Bangun duniamu yang otentik dengan bebas, pilihlah dengan merdeka, bertindaklah dengan sadar, berbuatlah karena kau memang benar-benar menginginkannya, jangan biarkan dirimu terjajah, jangan meniru-niru, jangan menjadi orang lain, jangan berpura-pura, jangan bersedih karena perlakuan orang lain, kau yang berhak menentukan kesedihan dan kegembiraanmu, hanya dengarkan suara hati, patuhi nurani dengan berani, isilah dirimu dengan makna dan kebahagiaan, berhadap-hadapanlah langsung dengan Allah, engkaulah manusia EKSIS!”


TEMA 2 KEKUATAN PIKIRAN

”Kamu adalah apa yang kamu pikirkan tentang dirimu!”

”Apa yang terbayang dalam pikiran akan bisa kamu genggam dalam kenyataan”

”Jika kamu pikir dirimu cerdas; kamu cerdas, jika kamu pikir dirimu berhasil; kamu berhasil, jika kamu pikir dirimu sukses; kamu sukses”

”Saat kamu menginginkan sesuatu, seluruh dunia akan bahu membahu untuk membantumu mewujudkannya; jika tidak terwujud, itu tanda bahwa kamu tidak benar-benar menginginkan sesuatu itu.”

”Pertama-tama, pikirkanlah bahwa sesuatu itu benar-benar kamu inginkan. Katakan dengan jelas sesuatu itu. Kedua, jangan pikirkan bagaimana caranya,karena cara itu akan terilhamkan dalam hatimu. Ketiga, percayalah bahwa sesuatu itu sudah kau dapatkan. Mudah bukan?”


TEMA 3 KEKUATAN PERASAAN

Milikilah perasaan baik, karena perasaan baik adalah tanda bahwa kamu memiliki pikiran yang positif, dan pikiran yang positif akan mendatangkan segala keajaiban dalam hidupmu.

Itulah gunanya sesuatu bernama HOBI. Kamu mesti punya hobi, karena sesuatu yang bernama hobi akan mengobati segala perasaan yang buruk. Bahkan Handphone yang canggih sekalipun selalu butuh di charge bukan? Setrum dirimu dengan sesuatu yang kau senangi biar perasaanmu menjadi riang kembali.

Perasaan 5000 kali lebih kuat dari pikiran. Maka bayangkan! Jika kamu memelihara perasaan buruk, semua keburukan sejumlah lebih dari itu akan silih berganti mendatangimu Hiiiii ....

Kuncinya? Selalu bersyukur dan bersyukur, niscaya akan Allah tambahkan nikmat bagimu. Bersyukur dengan sesuatu yang kecil adalah langkah awal mendapatkan kebahagiaan yang besar.
Selalu. Setelah kesukaran akan ada kemudahan. Kadang-kadang Allah suka bercanda denganmu dengan cara mengujimu, jadi sadarlah bahwa penderitaan sehebat apapun hanyalah canda dariNya, So... tenang aja ya, pasti ada hikmah dibalik setiap peristiwa.


Tersenyumlah ☺!!!!


TEMA 4 CINTA

”Mencintai diri sendiri jauh lebih penting dari mencintai orang lain.”

”Sebelum kamu menerima dirimu apa adanya, kamu takkan pernah bisa menerima orang lain dengan baik.”

”Cintailah kepribadianmu,cintailah wajahmu,cintailah tubuhmu,cintailah segala sesuatu tentang dirimu.”

”Aku mencintai diriku.”
(Mantra yang harus kamu ucapkan setiap saat)

”Perlakukan dirimu dengan baik! Lihatlah, baru kamu bisa tulus memperlakukan orang lain.”

”Diriku berhak mendapatkan yang terbaik dari hidup, orang lain juga berhak, semuanya berhak mendapatkan yang terbaik, karena yang terbaik itu melimpah, karena kebaikan begitu banyak, sebanyak cahaya yang memancar di seluruh penjuru semesta.”

”Kau sakit melakukan sesuatu? JANGAN LAKUKAN ITU!”


TEMA 5 BERTINDAK

”Jarak seribu mil, dimulai dari satu langkah kaki”

”Sebuah gubuk tidak akan selesai hanya dengan kata-kata, kamu harus memotong, menggali, memasang, mengikat, intinya kamu harus BERTINDAK!”

”Jangan berhenti, berhenti berarti mundur. Bertindaklah, lakukan sesuatu, karena sesungguhnya setiap tangan akan dibimbing, setiap jalan memiliki tanda-tanda.”


TEMA 6 PEKERJAAN

Ada dua jenis pekerja:
1. Orang yang bekerja kepada manusia: upahnya dari manusia.
2. orang yang bekerja kepada Allah:
upahnya dari Allah.

Jadi Pilihlah!!

Pekerjaan dari Allah, sudah ada dalam hatimu, sesuatu yang kamu dimudahkan untuk mengerjakannya. Sesuatu yang senantiasa menggedor-gedor ruang jiwamu, kehendak yang tak pernah padam, impian murni yang tak dipengaruhi harta bendawi, yang saat kau mengerjakannya, kau merasa sangat bahagia, kau merasa hidup penuh makna, kau merasa duniamu penuh cahaya. Itulah pekerjaanmu, Itulah tugasmu di dunia. Soal upah? Rizkimu dijamin Oleh Allah. lakukan tugasmu! Allah akan melakukan tugasNya, yakni melimpahkan rizki kepadamu tanpa batas.


TEMA 7 PERCAYA PADA KEBAIKAN

Keburukan hanya bayang-bayang. Kebaikan adalah cahaya. Bayang-bayang takkan ada tanpa adanya cahaya. Keburukan selalu meminjam energi kebaikan untuk mewujud.
Ingin menghilangkan bayang-bayang (keburukan)? Hilangkan benda (materi) yang menghalangi cahaya.
Jangan sibuk menghilangkan bayang-bayang, percuma, karena, bayang-bayang ada, akibat cahaya yang terhalang oleh benda.

Amalan:

Mulai sekarang sempurnakanlah wudhu. Pelajari fiqihnya dengan benar, pastikan setiap anggota wudhu terpenuhi haknya (yakni sempurna basuhannya). Jangan berwudhu dengan tergesa-gesa. Berwudhulah dengan penuh perasaan. Saat menyentuh air, rasakan betapa dingin itu adalah nikmatNya, betapa rasa segar adalah karuniaNya, lalu setiap kali membasuh, niatkanlah untuk menyucikan anggota badan yang dibasuh dari segala macam kotoran kemaksiatan dan dosa. Maksiat lisan, penglihatan, tangan, pikiran, pendengaran, dan kaki. Setelah itu berdoalah, memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menjadi orang yang shaleh.


TEMA 8 KOSONG

Barangsiapa merasa kosong, dia akan diisi. Barangsiapa merasa isi sebenarnya dia kosong.

Kita bukan apa-apa. Kita tidak memiliki apa-apa. Kita kuat, kita memiliki, kita ada, semata-mata kehendak, pinjaman, dan kekuatan dari Allah.

Amalan:

Berusahalah sekuat tenaga untuk melaksanakan shalat di awal waktu, karena itu sebaik-baik amal. Mudah-mudahan dengan kesungguhan kita memenuhi panggilan Allah, Allah mendudukan kita pada derajat al muqorrobun (hamba-hamba yang didekatkan).


TEMA 9 BELAJAR

Belajar bisa dimana saja, tapi tak boleh kapan saja (artinya, jangan menunggu esok), apalagi kapan-kapan. Belajar harus setiap saat.

Ilmu satu paket dengan amal. Barangsiapa tidak mengikutkan ilmu dengan amal, ilmu itu akan menjauhkan pemiliknya dari Allah.

Belajar ilmu harus diiringi dengan zikir dan ketaatan, tanpa itu, ilmu tidak akan bermanfaat.

Rumusnya:

BAA (BELAJAR, AMALKAN,AJARKAN)
InsyaAllah,
Allah akan menambahkan ilmu bagi kita.

Amalan:
Bacalah setiap hari :

Istighfar 100x
Shalawat 100x
Tahlil 100x

Istiqamah dengan sebuah amalan,lebih hebat dari seribu karomah (kekeramatan).


TEMA 10 JIWA YANG BERGERAK

Setiap jiwa melakukan gerak mendekat atau menjauh. Mendekat kepada Allah berarti gerak penyucian. Menjauh dari Allah berarti penodaan. Mendekat adalah dengan ketaatan, menjauh adalah dengan kemaksiatan. Meninggalkan adalah dengan kufur kepada Allah. Jiwa yang meninggalkan adalah jiwa yang rusak, yang akan hancur berkeping-keping.

Amalan:

Sedikitkan bicara
Sedikitkan makan-minum
Sedikitkan bergaul tanpa guna
Sedikitkan tidur

Semua itu membantumu menempuh jalan Cinta menuju Allah, mencapai derajat insan kamil.


TEMA 11 GREAT MAN

Orang besar, menunjukkan kebesarannya; dari caranya memperlakukan orang kecil.


Apa yang ditemukan oleh orang yang tidak menemukan Allah?

Apa yang tidak ditemukan oleh orang yang menemukan Allah?

Barangsiapa menemukan Allah, akan menemukan segala sesuatu.

Amalan:

Temukan Allah di sepertiga malam yang terakhir, dalam tahajud, saat kau membaca kalamNya dengan perlahan ditengah kesunyian; saat kau panjatkan munajat penuh kerinduan. Sesungguhnya kau bisa menemukan Allah dalam setiap sesuatu.

_____________________
Muhammad Zainur Rakhman

Lembaga-lembaga Bentukan FUKI

1. Abata Institute (dikelola sub unit ulul al bab)
Sebuah lembaga nirlaba yang bertujuan untuk memberantas buta huruf al Qur’an.

2. Mannar Media (dikelola unit ta’mir masjid)
Media jurnalistik yang menyajikan menu-menu berita yang akurat, mencerahkan dan penuh etika.

3. Sholla Band (dikelola tim kreatif)
Grup dan manajeman band dengan lagu-lagu yang menyejukkan hati, membangkitkan semangat, dan menajamkan ingatan kepada Allah.

4. Izrail Footsal Team (Izfote) (dikelola tim kreatif)
Klub olahraga footsal yang selalu mengingat kematian.

5. Bayyati College (dikelola sub unit minat bakat keputrian)
Tempat kursus dan digodognya qari’ qari’ah yang berkelas.

6. Kahfi Club (dikelola unit ta’mir masjid bekerjasama dengan sub unit ulul albab)
Klub pengembangan diri dan kajian ilmu dengan metode mentoring.

7. Kafe an Nisa (dikelola sub unit ulul albab keputrian)
Tempatnya para muslimah belajar dan curhat (khusus cewek lho).

8. Khidlir Training Center (KTC) (dikelola unit pengkaderan ikhwan akhwat)
Tim training peningkatan diri yang diampu oleh trainer-trainer yang mumpuni.

9. Hadramy Shoutah (dikelola tim kreatif dan sub unit minat bakat)
Tim hadrah yang melestarikan shalawat, menghangatkan jiwa untuk mencintai Rasulullah SAW, dan para keluarganya.

Tradisi Tahunan

  1. Merekrut anggota baru sejak pertama kali masuk MOS, dengan menyebar formulir anggota, dengan target 99 anggota.
  2. Mengadakan Launching Kader yang dihadiri 99 anggota baru, dengan acara yang menyenangkan, penuh humor dan kejutan, dan makan rujak bareng-bareng.
  3. Mengadakan Basic Training selama tiga hari, hari terakhir membentuk kelompok kajian mentoring.
  4. Pengurus memiliki kajian mentoring khusus pengurus setiap minggunya.
  5. Mengadakan Mabit dan Rihlah. Mabit satu malam, dilanjutkan Rihlah sehari ke tempat wisata alam yang menakjubkan.
  6. Mengadakan TKI (Training Kepemimpinan Islam) selama satu hari.
  7. Mengadakan TMO (Training manajeman Organisasi) selama satu hari.
  8. Mengadakan Pensurbanan selama satu malam, dilanjutkan Majelis Agung untuk pergantian pengurus selama satu hari.
  9. Sebelum kenaikan kelas, bahkan sebelum ujian semester, kepengurusan telah terbentuk. Sejak hari pertama MOS, pengurus telah siap bekerja.
  10. Pengurus FUKI harus siap menjadi ketua dan panitia MOS, serta siap menjaga MOS (Masa Orientasi Siswa Baru) dari segala macam kegiatan yang tidak bermanfaat, dari segala macam tindak kekerasan, perploncoan, penggojlogan, dan segala bentuk pembodohan intelektual lainnya.
  11. Pegurus FUKI harus siap menjadikan MOS sebagai wadah kegiatan siswa baru, yang menyenangkan, religius, intelek, dan penuh dengan spiritualitas. Siswa baru harus mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan MOS, seperti : wawasan tentang sekolah, cara belajar yang baik, lebih percaya diri, lebih shaleh, lebih komitmen dengan Islam, semangat untuk berprestasi setinggi-tingginya, semangat untuk beribadah dan mengembangkan diri.
  12. Setiap pengurus FUKI tidak ada yang mendobel menjadi pengurus organisasi yang lain.
  13. Selain koordinator, sekjen, bendahara dan ketua-ketua unit (FUKI), boleh dijagokan sebagai calon ketua OSIS (bahkan dianjurkan).
  14. Pengurus FUKI mendorong salah seorang anggotanya (selain koordinator, sekjen, bendahara dan ketua-ketua unit), yang mampu dan mumpuni untuk menjadi ketua OSIS.
  15. Mengadakan perayaan hari besar Islam sebagai syiar Islam dan usaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa.
  16. Mengadakan berbagai macam kegiatan yang positif sebagai wahana pengembangan bakat seperti latihan qiraah, latihan footsal, latihan band, latihan hadroh, dll.
  17. Menyediakan wahana informasi tentang keIslaman melalui Mannar Media berwujud mading, koran kecil, atau selebaran lainnya.
  18. Mengadakan Kajian-kajian KeIslaman baik yang bersifat umum, maupun khusus anggota. Baik yang rutin maupun insidental.

Masa Depan Ada Ditanganmu Kawan!

Setiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Begitupun tentang kehidupan yang ia jalani. Susah senang tergantung bagaimana dia memaknai setiap kejadian dan peristiwa.
Setiap hari, kau harus memutuskan untuk menjadi orang baik atau orang jahat. Setiap hari pula kau harus menentukan orientasi: akhirat atau duniawi. Pilihanmu terhadap akhirat akan membuat setiap pekerjaan yang kau lakukan pada hari itu sebagai bernilai ibadah, meskipun sesuatu yang terlihat duniawi.
Masa depanmu terbagi dua: Masa depan sejati dan masa depan sementara. Masa depan yang sejati adalah ketika kau melewati gerbang kematian, menghadap padaNya. Saat itu tidak ada seorangpun yang akan membelamu. Jika kebaikanmu lebih banyak daripada keburukan, maka kebahagiaan lah yang akan kau peroleh. Namun, jika sebaliknya, maka bersiap-siaplah menemui penderitaan yang amat sangat.
Setiap hari, Allah mengujimu dengan nikmat dan cobaan. Apakah kau akan bersyukur atau malah ingkar terhadap nikmat pemberianNya. Apakah kau akan bersabar atau hanyut dalam keputusasaan terhadap rahmatNya. Ingatlah! bahwa urusan dan tugasmu hanyalah mengikhlaskan diri dalam beragama, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, itulah agama yang lurus.
Masa depan yang sejati, tergantung pada masa depan yang sementara. Artinya masa depanmu di dunia hingga menjelang ajal. Apakah kau isi dengan taqwa ataukah dengan fajir. Sesungguhnya sebaik-baik fiddunnya hasanat adalah iman yang benar, dan islam yang istiqamah. Sedangkan sebaik-baik fil akhiroti hasanat adalah perjumpaan dengan Allah. Kini, masa depan ada ditanganmu, Kawan. Oleh karena itu, pilihlah!
Sesungguhnya, sebaik-baik pilihan, adalah pilihan ketaqwaan. Sebaik-baik taqwa adalah akhlaq mulia.

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Memanfaatkan Internet dengan Bijak

Udah punya facebook belum? Pastinya sudah. Hari gini ga kenal browsing, chatting, twitter, bla bla bla ketinggalan kayaknya ya. Yap, zaman emang melaju dengan sangat kencang melebihi kebutuhan manusia sendiri.
Teknologi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Apalagi teknologi informasi, terutama internet, wuih, dah kayak kebutuhan makan-minum. Sehari aja ga up date status di facebook, ga nengokin twitter, wah rasanya hidup kita ketinggalan setahun.
Internet menyajikan segala macem informasi, mulai dari yang putih sampai yang hitam. Apaan si maksudnya? Iya, di dunia cyber tuh, mau cari konten yang baik banget ada, yang buruk juga banyak. Ibarat pisau bermata dua, tergantung pemakainya nih, mau buat motong ayam atau motong orang, hii..
Situs-situs yang menyajikan konten-konten agama, sains, sastra, dsb, semuanya ada. Pada prinsipnya, kita harus mampu memanfaatkan internet untuk mengembangkan diri kita menjadi lebih baik. Lebih mampu mengendalikan diri. Satu lagi, kalau lagi asik di depan layar, jangan lupa shalat ya!

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Perpustakaan: Surga Para Pencari Ilmu

Ada suatu cerita tentang seorang anak yang tidak mau sekolah. Gara-garanya, saat ujian, dia tahu kalau jawaban soal ujian sengaja dibocorkan. Dia adalah seorang anak yang idealis, dan menjunjung tinggi kejujuran. Menjelang ujian, dia ambil suatu keputusan besar. Dia menulis surat kepada gurunya. Isi suratnya hanya lima kata, “Saya bisa hidup tanpa ijazah”.
Kejadian itu, adalah kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sekarang dia (anak itu) adalah seorang sastrawan besar, seorang penulis, penyair, yang namanya sungguh melegenda. Dialah Ajib Rosidi. Dia benar-benar bisa hidup tanpa ijazah.
Apa yang dia lakukan saat keluar dari sekolah? Dia pergi ke perpustakaan, dia membaca dan terus membaca.
Pengetahuannya melebihi para sarjana bahkan para professor. Dia yang tak pernah lulus SMA, ternyata mampu membuktikan, bahwa ilmu bukanlah ijazah. Ilmu adalah kesungguhan belajar dengan membaca, dan itu bermula dari kejujuran.
Buruan, daftarkan dirimu ke semua perpustakaan di sekolah dan kotamu!

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Pendidikan Berbasis Karakter: Keshalehan, Kepemimpinan, Kearifan

Pendidikan adalah proses menemukan jati diri. Dalam proses mendidik, aspek yang paling penting bukanlah memasukkan berbagai materi ke dalam otak, melainkan menghidupkan nyala api pengetahuan di dalam diri. Sekali api berhasil dinyalakan, dia bisa digunakan untuk apapun.
Pengetahuan adalah sesuatu yang laten dalam diri. Ia termanifestasi dalam kata-kata dan sikap. Kata-kata yang keluar dari mulut seseorang, dan sikap yang ditunjukkan dalam kaitannya dengan relasi dan respon peristiwa, menunjukkan tingkat pengetahuan (intensitas nyala api) seseorang.
Paradigma pendidikan haruslah berangkat dari bagaimana cara menghidupkan nyala api, sekali lagi bukan dalam rangka memasukkan segala hal ke dalam otak. Oleh karena itu, basis karakter diperlukan dalam hal ini.
Karakter adalah spontanitas sikap dan kata-kata yang murni berasal dari dalam diri. Pendidikan berbasis karakter mengedepankan otensitas dan keunikan setiap individu dalam memaknai hidup. Dalam ranah praktisnya, karakter yang akan menjadi tumpuan adalah tiga: keshalehan, kepemimpinan, dan kearifan.
Shaleh adalah mereka yang memiliki hubungan baik dengan Allah, dan juga hubugan baik dengan sesamanya.
Pemimpin adalah mereka yang senantiasa melayani orang lain, berbuat sesuatu untuk orang banyak, memberikan karya bermanfaat bagi masyarakat, mengarahkan masyarakat kepada kebaikan dan kebenaran. Mereka tidak berfikir tentang keuntungan bagi diri mereka sendiri, mereka tidak ambil pusing tentang pengorbanan sebesar apapun yang mereka berikan, tangan-tangan mereka selalu siap memberi, selalu bergerak untuk kehidupan yang penuh rahmat.
Kearifan adalah kecerdasan tertinggi, cerdasnya cerdas, jeniusnya jenius. Mereka yang mampu melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Yang bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru, menyelesaikan masalah dengan tepat. Mereka yang melihat dengan cahaya Allah. Tangan-tangan mereka selalu dituntun, keadaan mereka selalu diliputi berkah dan membawa berkah.
Dalam kerangka tiga hal inilah (keshalehan, kepemimpinan, dan kearifan) pendidikan seharusnya diarahkan. Bagaimana matematika, fisika, kimia, dan biologi diajarkan sebagai pelengkap untuk membentuk karakter keshalehan, kepemimpinan, dan kearifan tentunya membutuhkan perubahan pola pikir tentang apa itu yang disebut ilmu.
Ilmu adalah bagaimana bersikap benar terhadap segala sesuatu. Sebagai seorang muslim kita tentunya sadar, bahwa kebenaran sejati tidaklah semata material, bahkan spiritual.
Pendidikan yang berlawanan dengan hal-hal tersebut berarti pendidikan gagal.

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Sukses Belajar dengan 'Disiplin dan Cinta'

Kesuksesan adalah impian semua orang. Hidup penuh kemantapan, tercapainya cita-cita yang diiringi kemapanan finansial tentunya menjadi dambaan setiap orang. Bagi seorang muslim, kesuksesan di dunia pastinya digunakan semaksimal mungkin untuk memperlancar ibadah dan pengabdian kepada Allah. Dengan kecukupan finansial, kita bisa beramal dan membayar zakat. Kita juga bisa menunaikan ibadah haji. Namun, hal itu tentu bukan menjadi satu-satunya yang utama. Hal yang paling utama, dan paling dianggap sebagai sukses sejati, adalah ketika kita memiliki kedekatan dengan Allah. Itulah sukses yang tidak bisa ditukar dengan hal apapun. Ketika seseorang bisa bersyukur dengan nikmat sekecil apapun, dan bisa bersabar dengan cobaan sebesar apapun, saat itulah seseorang bisa merasakan kesuksesan sebagai muslim (orang yang berserah diri).
Begitupun dalam belajar. Kesuksesan bisa saja dimaknai dengan ranking yang tinggi, nilai rata-rata di atas delapan, atau prestasi dalam berbagai perlombaan. Namun, kesuksesan sebenarnya adalah ketika apa yang kita pelajari, bisa membuat diri kita semakin dekat dengan Allah, ilmu kita bisa bermanfaat bagi banyak orang. Tidak ada gunanya prestasi tinggi, tapi hasil dari nyontek. Jelas, tidak akan barokah, ilmu yang disertai dengan kemunafikan dan kecurangan seperti berbuat curang pada saat ujian, malahan akan membuat kita dilaknat oleh Allah.
Kita sebenarnya bisa mencapai prestasi setinggi-tingginya dengan usaha yang gigih dan disiplin belajar yang tinggi. Kalau kita punya jatah belajar dua jam sehari, ya kita harus disiplin untuk memenuhi dua jam itu. Dan yang terpenting, permulaan dari kesuksesan adalah kita harus mencintai apa yang kita pelajari. Disiplin dan cinta, itu kuncinya. Met belajar yah!

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Kiat-kiat Mengenal Diri

Tuhan menitipkan ruh yang memiliki semua potensi kemuliaan kepada manusia. Manusia wajib mengembangkan segenap potensi itu untuk perannya sebagai khalifah. Sebelum itu, manusia harus mengenali dirinya, siapa dia sebenarnya.
Setiap manusia adalah unik, otentik, dan memiliki kekhasan. Tuhan menetapkan peran yang khas dan spesifik untuk setiap manusia. Sehingga salah besar kalau kita menuntut setiap orang untuk sama. Kita tidak bisa memaksakan apa yang bukan menjadi jati diri seseorang. Seolah-olah kita yang paling tahu tentang segalanya. Mungkin saja, kita bahkan belum mengenal diri kita.
Mengenali diri adalah proses melihat ke kedalaman nurani, berbincang secara intens dengan rasa sejati. Sebelumnya, seseorang harus mampu mematahkan belenggu apa-apa yang datang dari luar dirinya. Apa yang secara umum dipandang baik, belum tentu hal itulah yang menjadi jati dirinya.
Memang perlu keberanian, karena kebanyakaan manusia melakukan sesuatu berdasarkan tekanan dari luar dirinya, bukan dari panggilan jiwanya yang murni. Sehingga, kebanyakan manusia tidak benar-benar bahagia.
Pertama, lihatlah diri kita, lihatlah perjalanan hidup kita, tangkap pesan-pesan yang Tuhan berikan dalam setiap peristiwa.
Kedua, temukan apa-apa yang menarik dan bermakna bagi kita, bertindaklah berdasarkan kata hati, jangan sekali-kali terpengaruh dengan pendapat orang yang bertentangan dengan nurani kita. Jika kita terus menerus berbuat berdasarkan pendapat orang lain, kita akan semakin kehilangan diri kita.
Ketiga, senantiasa mendekat kepada Allah. Laksanakan yang wajib dengan sempurna, jauhi setiap larangan, dan biasakan melaksanakan sunnah Nabi SAW. Allah akan memberikan pertolongan dengan membuka tabir jiwa, sehingga semuanya akan menjadi terang.

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Menjadi Muslim Moderat

Setiap manusia tentu punya keyakinan. Kita yakin, bahwa Islam adalah jalan menuju keselamatan. Kebanyakan dari kita mengenal Islam dari orang tua. Jarang-jarang dari kita yang benar-benar mencari sampai keyakinan mengakar kuat dalam jiwa kita. Jika prosentase Islam di Indonesia adalah 90 %, maka sebenarnya, hanya sekitar 20 % dari yang 90%, yang benar-benar taat dan komitmen dalam berIslam. Kita bisa melihat contoh nyata, dalam sebuah perkampungan yang berpenduduk 100 kepala keluarga, hanya sekitar 20 orang yang datang ke masjid untuk shalat berjamaah maghrib, parahnya lagi, untuk shalat shubuh, hanya tersisa dua orang, imam dan muadzin. Dari hal yang paling penting (shalat), kita bisa melihat realitas keIslaman masyarakat Indonesia. Masalah bukan hanya sampai disitu. Timbulnya beragam aliran dari yang liberal sampai yang ekstrim, beragamnya pendapat yang bertentangan tentang suatu permasalahan, rokok misalnya, terkadang membuat ummat semakin bingung. Apalagi dengan masyarakat yang tidak mengenal tradisi literatur pesantren, akan mudah terpengaruh dengan beragam isu yang memecah belah ummat. Bagaimana berIslam yang sebenarnya, menjadi pertanyaan sebagian besar pemuda Islam yang tulus mencari kebenaran. Kita apresiatif dengan niat orang-orang yang tulus berjuang untuk Islam, namun kita juga harus meletakkan Islam menurut timbangan al Qur’an dan Sunnah, dengan mengikuti petunjuk ulama, agar tidak terjatuh kepada sikap berlebih-lebihan dalam beragama.
Oleh karena itu, prinsip yang harus kita pakai adalah toleransi, dan tidak fanatik. Tidak melakukan klaim atas kebenaran. Dalam berIslam, kita tentu harus memiliki guru yang alim dan wara, dan memiliki mata rantai sanad hingga Rasulullah SAW. Kita juga harus lekas mengikutkan ilmu dengan amal, karena ilmu tanpa amal, akan membuat seseorang semakin jauh dari Allah.
Akhirnya, kita akan paham bahwa tujuan syariat pada dasarnya hanya empat: Kesucian, Kerendahan Hati, Kedermawanan, dan Keadilan (menurut Syah Waliyullah ad Dahlawi dalam al thaf al Quds: Pengetahuan Suci).
Syariat yang dibawa oleh para Nabi, bertujuan agar manusia menyucikan jiwanya, menjauhi kesombongan dan keangkuhan, gemar memberi dan murah hati, dan menegakkan keadilan. Dalam kerangka empat hal itulah konsep muslim moderat, intelektual yang tercerahkan, dibangun dan dikembangkan. Maka, dalam melihat setiap permasalahan dan perbedaan, kita tidak boleh terlepas dari kerangka empat hal di atas. Mudah-mudahan kita disatukan dalam rahmat Nya. Wallahu a’lam.

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Organisasi Tempat Buat Ngembangin Diri

Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang punya tujuan yang sama dan berusaha bersama-sama mencapai tujuan tersebut. Di dalam organisasi ada berbagai pelajaran dan ketrampilan yang bisa kita ambil. Terutama adalah, kita berlatih untuk mengaktualisasikan potensi, bakat, dan kemampuan kita. Sayang sekali kalau potensi yang kita miliki terpendam begitu saja, bukan?
Dengan berorganisasi kita belajar berinteraksi dengan orang lain, berlatih bekerja sama, menghargai orang lain, tidak mau menang sendiri. Organisasi membuat seseorang terlatih untuk memanfaatkan waktunya dan mengelola hidupnya dengan lebih baik. Soalnya, kalau tanpa organisasi, kebanyakan waktu kita buat main-main doang, betul nggak? Percaya deh, anak yang organisasinya keren, dia pasti lebih semangat belajar. Ayo daftar!

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Aku Pasti Bisa!

Sekitar tiga belas tahun yang lalu, kamu belum ada, belum menghirup udara dunia. Kini, ga kerasa kamu udah memasuki tahun pertama sekolah menengah lanjut (aliyah). Kebayang ga si perjalanan hidupmu dari kamu ukuran centimeter sampe segede sekarang. Yakin, kamu pasti udah melalui banyak hal, suka duka, ketemu sama orang yang nyenengin sama nyebelin, de es te.
Kamu sedikit-sedikit udah punya pengalaman yang bikin kamu bungah, yang bikin kamu nangis, dan yang bikin kamu campur aduk. So pasti kamu juga udah paham mana yang baik en mana yang buruk.
Trus, kamu menyadari kalo ternyata kamu udah banyak belajar, banyak tuh, hal-hal yang udah bisa kamu lakukan. Pernah ngerasa gagal ga? Pernah. Pernah ngerasa minder? Iya. Lantas apa yang biasanya kamu lakukan? Bingung.
Hidup katanya penuh misteri sebagaimana cinta. Kadang-kadang, kita ga ngerti mesti melakukan apa. Dan terkadang, kita bingung pas kita selesai melakukan sesuatu, buat apa kita ngakuin ini semua.
Fakta yang terungkap adalah, banyak hal dari hidup yang kadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Banyak tuh, yang membuat kita sakit hati, membuat kita patah hati ehm, dan banyak deh pokoknya yang nyebelin banget tau nggak...hi
Stop! Kita ga bisa terus-terusan kayak gini. Kita ga boleh nyalahin sesuatu di luar diri kita, apalagi nyalahin hidup, nyalahin nasib. Ga deh. Percuma aja, coz kamu bakalan kena pepatah, anjing menggonggong, kafilah berlalu. Anjingnya capa? Kamu.. Hehe.
Sorry, becanda. Eh betul lho, kalau kita sering mengeluh, sukanya marah-marah, sama saja kayak yang menggonggong itu lho. Dikira, nasib bisa berubah, nggak bakalan, justru nasib bakal seperti kafilah berlalu, untung kafilahnya nggak nimpuk pake batu, hua-hua...
Intinya ada pada diri kita, Bro.. Kita yang harus ngendaliin situasi, bukan dikendaliin sama situasi. Kita kan punya akal sehat, punya hati nurani, punya tangan dan kaki, udah maksimal belum? Kita harus percaya kalau kita bisa. Barangsiapa yang menginginkan sesuatu, maka seluruh semesta akan bersatu bahu membahu untuk mewujudkannya. Kalau gak terwujud, itu berarti kita gak benar-benar menginginkannya. “If you thik you can; you can." Jika kamu berfikir kamu bisa; kamu benar-benar bisa.
So, di lingkungan sekolah yang baru ini, buatlah keinginan yang luhur, gantungkan cita-cita yang tinggi, yakinlah kamu bisa. Jadilah luar biasa! An jangan lupa berdoa yach.. Moga sukses!

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)