Sabtu, 03 Juli 2010

Masa Depan Ada Ditanganmu Kawan!

Setiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Begitupun tentang kehidupan yang ia jalani. Susah senang tergantung bagaimana dia memaknai setiap kejadian dan peristiwa.
Setiap hari, kau harus memutuskan untuk menjadi orang baik atau orang jahat. Setiap hari pula kau harus menentukan orientasi: akhirat atau duniawi. Pilihanmu terhadap akhirat akan membuat setiap pekerjaan yang kau lakukan pada hari itu sebagai bernilai ibadah, meskipun sesuatu yang terlihat duniawi.
Masa depanmu terbagi dua: Masa depan sejati dan masa depan sementara. Masa depan yang sejati adalah ketika kau melewati gerbang kematian, menghadap padaNya. Saat itu tidak ada seorangpun yang akan membelamu. Jika kebaikanmu lebih banyak daripada keburukan, maka kebahagiaan lah yang akan kau peroleh. Namun, jika sebaliknya, maka bersiap-siaplah menemui penderitaan yang amat sangat.
Setiap hari, Allah mengujimu dengan nikmat dan cobaan. Apakah kau akan bersyukur atau malah ingkar terhadap nikmat pemberianNya. Apakah kau akan bersabar atau hanyut dalam keputusasaan terhadap rahmatNya. Ingatlah! bahwa urusan dan tugasmu hanyalah mengikhlaskan diri dalam beragama, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, itulah agama yang lurus.
Masa depan yang sejati, tergantung pada masa depan yang sementara. Artinya masa depanmu di dunia hingga menjelang ajal. Apakah kau isi dengan taqwa ataukah dengan fajir. Sesungguhnya sebaik-baik fiddunnya hasanat adalah iman yang benar, dan islam yang istiqamah. Sedangkan sebaik-baik fil akhiroti hasanat adalah perjumpaan dengan Allah. Kini, masa depan ada ditanganmu, Kawan. Oleh karena itu, pilihlah!
Sesungguhnya, sebaik-baik pilihan, adalah pilihan ketaqwaan. Sebaik-baik taqwa adalah akhlaq mulia.

(Mannar Media Edisi Perdana No.1/ 12 Juli 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar