Minggu, 24 Juli 2011

Getar Puisi F.J. Prativi (Fije Tivi)




Fauziah Jihan Prativi
Kelas 10-7


KEAGUNGAN ILAHII

Ratu malam sang rembulan
Raja siang sang matahari
Keduanya selalu bertentangan,

Tarik menarik
Dorong mendorong
Saling menguasai,
Seolah selalu bertanding tiada henti

Tiada yang kalah
Tak ada yang menag,
Karena dengan kedua sifat yang bertentangan ini
Seluruh alam semesta bergerak!

Dunia berputar,
Saling mengisi,
Yang satu melengkapi yang lain
Tanpa yang satu
Takkan ada yang lain,

Siang dan malam
Terang dan gelap
BAik dan jahat
Tanpa yang satu,
Apakah yang lain itu akan ada?
Tanpa adanya gelap,
Dapatkah kita mengenal terang?

Inilah sebuah kenyataan
Yang telah dikenhendaki Allah
Tanpa kehendaknya, takkan terjadi apa-apa


Bayang-Bayang Nabi

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
"Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
YAng membela orang - arang lemah" jawabnya

Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
"Bersabarlah, dan tetaplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"

Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?

"Wahai ummatku...
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja
Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"
Ikutilah fatwa hatimu
Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, "Kullulkum Ra'in, ea kullukum masulun 'an ra'iyyatihi ?"



Percikan Ikhlas



saya menuntun ilmu bukan sekedar berbangga
saya menuntun ilmu untuk ke Surga
saya bekerja bukan sekedar untuk mencari harta
saya bekerja untuk ke surga
saya berbakti kepada orang tua bukan sekedar balas jasa
saya berbakti kepada orang tua untuk ke Surga
saya kembali pulang bukan sekedar nostalgia
saya kembali pulang untuk ke surga
ku pilih kamu bukan sekedar cinta
ku pilih kmu untuk ke surga
ku jauihi yang lain bukan karena tak suka
ku tinggalkan yg lain karena takut dosa


Hujan

Hujan ….
Kabarkan pada dunia lewat tetes tirta
Betapa besar karunia-NYA … sungguh agung tiada terkira
Wahai angin sepoi yang tak ubah laksana beliung
Sapalah mereka yang mulai melalaikan-NYA
Tegurlah mereka … insan yang kian jauh tuk tunaikan hak-Nya
Duh …
Bumi yang kini terbasahi …
Peringatkanlah para durjana yang kian merajalela
Tampakkanlah olehMU bahwa kegagahan hanyalah hiasan semata
Buktikanlah apa yang mereka damba adalah hal sia-sia
Rimbun perdu nan hijau …
Bergoyang ikuti alur sang bayu …
Kian cepat lalu tumbang
Ingatlah wahai para penghuni sementara
Seberapa besar jayamu sekejap pun pasti kan sirna…
Hilang dalam sekejap …
Musnah tak berbekas
Apa yang kau bangga
Jika dengan air saja jadi merana
Apa yang kau harap
Bila tanah telah meratakan semuanya..
Apa yang kau impi tatkala sang bayu tiada lagi tersenyum berseri …