Rabu, 23 Maret 2011

Menjadi Fasilitator Personal

“Setiap pribadi akan berkembang manakala ia mengembangkan orang lain; semakin banyak orang yang ia kembangkan, semakin berkembang dirinya.”
“Tidak ada cara tercepat dalam menguasai sebuah materi melebihi motivasi untuk mengajarkannya kepada orang lain; jika Anda mempelajari suatu materi dengan motivasi agar Anda bisa mengajarkannya kepada orang lain, maka Anda akan menguasai materi tersebut dengan percepatan yang mengagumkan.”
“Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan mengajarinya ilmu yang belum diketahui; demikian seterusnya sehingga Anda menjadi lautan ilmu.”
“Mengajar adalah cara paling tepat dalam belajar, dan cara paling cepat dalam menguasai pelajaran.”
“Dengan kehendak ingin mengajarkan sesuatu kepada orang lain, maka belajar menjadi penuh makna; demikian, setiap hati akan naik ke tingkat yang lebih tinggi manakala datang kesempatan berbuat sesuatu untuk orang lain. Dengan kehendak memahamkan orang lain, kita terpacu untuk belajar lebih keras, dan kita terpacu untuk lebih dulu mengamalkan. Dengan memahamkan orang lain, kita menjadi bahagia; karena kita telah menyambung tali-tali cahaya Allah, dan menguatkannya berlipat-lipat. Camkan baik-baik! Sampai kapanpun pengetahuan Anda tidak akan sempurna, sampai kapanpun Anda tidak akan mencapai kebenaran 100%, sampai kapanpun akan tetap ada langit di atas langit. Mau menunggu sampai kapan? Apakah seseorang harus menunggu kaya, punya banyak mobil, baru kemudian berani bersedekah? Keraguan Anda menularkan ilmu dan membimbing orang lain bukanlah wujud kehati-hatian, melainkan tanda betapa malasnya Anda untuk belajar dan mengamalkan, dan juga tanda tertipunya Anda oleh iblis, dalam tiga hal:
1. Menunda-nunda kebaikan.
2. Membiarkan merajalelanya kebodohan dan kerusakan.
3. Menginginkan kesempurnaan, sehingga ketakutan jika dipersalahkan oleh makhluq.
“Cara paling cepat dalam menguasai sesuatu adalah dengan mengajarkannya kepada orang lain dengan penuh keyakinan.”
“Ilmu tidak diperoleh dengan belajar; sebaliknya, ilmu diperoleh seseorang sesuai tingkat keyakinannya; Anda yakin, maka Anda bisa.”
“Takut salah adalah cerminan dari sifat menganggap diri sempurna atau lebih parahnya, salah satu tanda bahwa seseorang belum mengenal siapa dirinya. Maka, buang jauh-jauh ketakutan, percayalah dan berserahlah pada bimbingan Allah, Anda akan melihat keajaiban demi keajaiban.”
Menjadi fasilitator personal berarti menjadi seseorang yang menyediakan dirinya bagi perkembangan orang lain. Artinya, menjadi seorang yang melayani dan membantu orang lain dalam perkembangan kedewasaannya dan pembentukan karakternya. Seorang fasilitator personal harus berpegang teguh pada keikhlasan melayani setiap pribadi; bahwa setiap pribadi memiliki keunikan masing-masing, setiap manusia adalah otentik dan memiliki sesuatu yang bisa dikembangkan. Bantu mereka menemukan dirinya, siapkan mereka menuju kesejatiannya, dan fasilitasi mereka dalam beragam peran kehidupan yang spesial. Semakin Anda memberi, semakin banyak yang akan Anda dapatkan. Bagaimana caranya? Tanya kepada suara hati, konsultasikan dengan nurani, asal ada kemauan, pasti ada jalan.

Selamat Berkarya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar